Anak Kecil yang Kepo ~ "Intan kepo!!!!" begitu kiranya komentar yang saya dapat dari Mbak Keisha. Atau beberapa kali Intan mencecar siapa saja yang dia temui dan diberondong dengan keingin tahuan yang lumayan tinggi. Sejauh ini memang selama saya dan papa bisa menjawab, akan kami jawab dengan jawaban logis dan kalau sudah capek ya jawaban akan selenco.
anak kecil yang suka penasaran sama apa saja yang ditemui |
Anak-anak adalah guru terbaik kehidupan bagi saya. Dari anak-anak, saya belajar cinta yang tulus, memaafkan dengan sepenuh hati, tidak memendam dendam dan benci, menyukai keberagaman, dan kepolosan yang selalu membawa hal indah tiap harinya. Dunia anak itu adalah Dunia Penuh Canda, tapi terkadang sebagai orang dewasa kita merampas kebahagiaan anak yang tanpa disadari melukai hati mereka.
Permen menjadi salah satu magnet bagi anak kecil. Mayoritas anak-anak kalau di tawari permen pasti akan berbinar-binar. Setuju? Ya nggak usah jauh-jauh, masa kecil papa juga begitu. Apalagi mama, katanya giginya sempat gugus karena kebanyakan makan permen.
Terkesima Dengan Keong Emas Nenek ~ Zaman milenial sekarang ini masih ada keong emas ya? Hemm... Mbah Koko Intan bilang, kalau musim penghujan dan sedang dalam masa tanam padi, keong emas biasanya ada. Nah, keberadaan keong emas di sawah itu bisa dikatakan hama tanaman padi lho, bunda.
Fase Itu Bernama... TANTRUM ~ YES, bener banget kalau setiap kali tantrum itu memang amat sangat menguras tenaga dan emosi. Nah, disaat Intan tantrum dia biasanya akan teriak sekeras-kerasnya, lalu mencakar dan memukul. Ketika tantrum itulah pertikaian antara orang tua sering kali terjadi.
Papa sedang berbaik hati. Eh... Memang beliau ini selalu baik hati dink. Sepulang dari rumah sakit dan Intan masih dalam masa penyembuhan, tetap saja beliau menuruti kemauan mama buat cari angin sebentar. Barang keliling kota juga sudah bahagia.
![]() |
arena bermain depan rumah ibu |
Bahagia Meski Tanpa Gadget ~ Untuk benar-benar steril dari gadget di era milenial sekarang ini menurut saya mustahil. Apalagi di rumah bisa dikatakan sinyal wifi 24 jam dari rumah sebelah, emak sama bapaknya juga pegang hp semua. Bahkan komputerpun akan menjadi senjata supaya dia lebih anteng di rumah. Ya... screening time nya memang harus benar-benar di koreksi lagi kalau Intan lagi di rumah.
Inilah Alasan Saya Tidak Tarak Pasca Operasi Caesar ~ Dari awal mula saya tidak menginginkan lahiran dengan cara operasi. Kehamilan saya di bulan pertama sampai memasuki usia lima bulan dikatakan lancar. Akan tetapi memasuki usia kandungan enam bulan, kondisi janin selalu sungsang. Segala upaya sudah dilakukan baik yang banyak sujud, olahraga, dirangsang dengan suara dan senter dari arah jalan lahir. Semua saya lakukan, sampai pada akhirnya memang Tuhan punya kehendak untuk saya lahiran secara operasi caesar.
Memutuskan menerima pinangan suami dengan kondisi masih jauh dari kemapanan itu memang bisa dikatakan uji nyali sekali. Selama ini aku mikir kehidupan setelah menikah itu akan bahagia, penuh canda tawa, dan mesra aja gitu tanpa ada konflik. Ternyata ya, empat tahun menjalaninya tuh lebih dari itu. Dramanya ada aja setiap hari, tawa ada, tangis ada, kecewa juga ada bahkan pernah bilang nyesel aja gitu. Jahat kan aku sebagai istri.
Itulah kenapa aku memaksa papa untuk nurutin nonton film Keluarga Cemara di awal tahun 2019 ini. Film yang sering sekali aku tonton di TV zaman aku kecil dulu, dan membekas banget sampai sekarang. Ya, aku masuk dalam jajaran anak generasi 90an yang bahagiaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget karena tayangan di TV masih sangat minim dengan azab-azabnya itu. Dan Keluarga Cemara jadi tontonan edukatif di zaman kecilku.
Yang melekat banget adalah Abah sekuat tenaga berjuang demi keluarganya dengan becak tuanya itu. Emak yang penuh dengan kehangatan dan kesabaran, Euis yang berjualan opak di sekolah, Ara yang begitu polosnya juga Agil si kecil yang manjaaa banget apalagi sama Abah. Iya, zamanku sudah ada Agil di Keluarga Cemara.
Tapi yang aku tonton kemarin adalah kemasan Keluarga Cemara era kekinian. Abah tak lagi narik becak, tetapi narik Gojek. Sementara ukuran opak yang digoreng emak dan kemudian dijual Euis lebih kecil seperti emping. Tapi, tidak merubah esensi nilai yang ingin disampaikan bahwasanya keluarga adalah segalanya. #KembaliKeKeluarga
Heartwarming and Verry Touching
Memang sosok Abah dengan segala perjuangannya itu membekas banget diingatanku, Emak dengan penuh kesabarannya mendapingi Abah dalam kondisi yang benar-benar dibawah. Perusahaan Abah bangkrut sehingga rumah di sita dan mereka memutuskan pindah di pinggiran Bogor dan tinggal di rumah warisan Aki dan Nini.
Gejolak pun terjadi pada Euis yang masih terus berjuang untuk beradaptasi dengan keadaan keluarga yang baru. Beberapa kali Euis merasa kecewa karena janji Abah yang tidak ditepati. Seperti saat lomba dance dan Abah nggak datang, Dan ulang tahun ke 13 juga Abah nggak datang. Sedangkan Ara, dia tetaplah seorang anak dengan penuh keceriaan dan kepolosan yang memberi warna tersendiri di keluarga itu.
Tapi disini aku trenyuh sama Abah dan Emak. Abah tetap mengupayakan demi keluarga. Sementara Emak, nggak tau juga hati emak terbuat dari apa. Sebegitu tegarnya menghadapi masalah dalam keluarga, mendukung setiap keputusan Abah bahkan ada satu scene yang bikin aku bener-bener nangis sesenggukan ketika Emak bilang kurang lebih seperti ini... "tapi satu yang pasti, Bah. Emak tidak pernah menyesal."aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... nangis dah tuh dan ternyata papa juga nangis. hahaha.
Nonton Keluarga Cemara memang emosional banget serasa hati diaduk-aduk banget lah ya. Ada bahagia, haru, sedih, bahkan sebentar ngakak gara-gara si Loan Woman yang diperankan oleh Asri Welas, dan beberapa kameo yang ternyata dari stand up comedy. Tetiba ada luapan emosi yang bikin air mata ini nggak bisa di tahan, adegan emosional lainnya adalah dimana Euis ultah yang ke 14 lalu Abah bawain kue lengkap dengan lilin putih di lobi rumah sakit. Nggak tau, begitu Euis balik badan eh udah nangis aja akutu. Nggak salah memang aku siapin tisu dari rumah.
Kubilang ini film memang heartwarming banget dan sangat menyentuh perasaan banget. Kebahagiaan keluarga bukan semata dari duit, tapi dari kebersamaan dan saling menguatkan satu sama lain. Apalagi melihat akting para pemainnya ini aku rasa pas banget dan chemistry nya dapet banget. Bahasa yang digunakan juga sederhana terlebih Ara yang diperankan oleh Widuri Putri. Aku lihat Ara bukan lagi berakting tapi seperti di kehidupan real gitu, lucu, polos, dengan celotehan khas anak-anak. Ya, nggak jauh lah ya dari Bapaknya yang mana mas Dwi Sasono ini aktor jempolan. Suaranya Widuri juga sebagus ibunya. Duh dek... bulik yakin suatu hari kamu akan jadi aktris terkenal. amin.
Dan sosok Abah yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman. Gile deh aktingnya total banget kayak gitu. Bawaannya lihat Agus Ringgo itu ngakak aja, lha ini dia jadi abah kenapa jadi ikutan rada melas sih. hahaha. Secara keseluruhan memang aktingnya juara!!!! Emak, Euis, Ceu Salma dan teman-teman Euis juga keren. Bu Guru Seni Ara juga ngagetin banget. Lha, Ara adu akting sama ibunya sendiri woy. hahaha. Gading Marten juga nih, cocok jadi pak guru beneran. hahaha.
Ornamen lain yang bikin film ini makin greget dan nostalgic banget adalah theme song nya. Suara BCL alias Bunga Citra Lestari bisa santai dikit nggak seeeeehhh??? Lagi denger "harta yang paling berharga...."udah sesek aja ini dada dan nangis. Iya, secengeng ini aku nonton Keluarga Cemara.
Kata papa sih, memang ini film recomended untuk ditonton rame-rame sama keluarga. Terkhusus aku nih, papa bilang harus sering lihat film dengan tema seperti ini. Nggak tahu juga apa karena mungkin kondisinya hampir sama dengan keluarga kami yang belum mapan dan harus berjuang lebih keras lagi. Yang jelas banyak sekali pembelajaran untuk keluarga kami.
8,5 / 10 untuk film ini. Endingnya lebih greget lagi donk. Ara narinya kurang lama. hahaha. Dan makasih loh, Abah ada di kursi penonton. Jadi nonton pentas seni Ara lengkap formasinya.
Kan aku jadi ngayal... nanti kalau Intan pentas di sekolah harus ada Emak bapaknya juga di kursi penonton. Jadi suporter paling heboh pokoknya.
So guys, datang ke bioskop. Selamat bernostalgia bersama film Keluarga Cemara.
Hidup Sehat Ala Mama Intan ~Menyadari bahwasannya aku hidup di tengah penderita diabetes, membuatku benar-benar mulai memperhatikan kesehatan. Ibuku penderita diabetes, almarhum budhe dan pakdhe juga diabetes, ibu mertua juga diabetes, bahkan bapak yang selama ini terlihat sehat-sehat saja ternyata juga diagnosa dokter di bulan Juli kemarin adalah diabetes dan jantung.
Selain Takut Gelap, Inilah Fakta Lain Seorang Mama Intan
By Intania Kirana - November 25, 2018
Di hari ke enam Dalam rangkaian #BPN30DaysChallenge 2018, kali ini diminta untuk mengungkapkan 5 fakta tentang diri sendiri. Jujur sih, ngomongin orang itu gampang. Tapi begitu ngomongin diri sendiri langsung aja ga berkutik. Mau bahas baiknya saja kok ini orang kayak cupid, mau bahas sisi buruknya kok ya gimana gitu.
Anak Kecil Main Game Mahjong ~ Bunda, terlalu idealis dengan keputusan untuk tidak screening time kepada anak itu SUSAH. Bagaimanapun kan memang aku melahirkan Intan di zaman yang apa-apa pasti nggak bisa lepas juga dari kemajuan IPTEK.

Mengajarkan Keberagaman Kepada Anak ~ emang bisa? Entah, hanya saja saya dan papanya sedang dan akan selalu berusaha. Karena di era sekarang ini kita bukan hanya mempersiapkan dia siap dengan perkembangan jaman yang begitu cepat, namun juga harus membekalinya dengan sikap menghargai perbedaan.
Dua bulan belakangan ini memang ada yang sudah berubah dalam keseharianku. Dimana biasanya dikit-dikit "ma... Nenen" dan kemudian aku langsung mencari tempat ter-aman dan mencari posisi ter-puwenak buat menyusui Intan. Buat yang belum tahu nih (sok gaya banget sih), aku memang menyusui full ASI sampai usia Intan 2 tahun 8 bulan.
Bergelut dengan Menyapih ~ iya buibu, saya masih aja bergelut dengan menyapih. Setelah drama episode pertama gagal total karena ketidak tegaan saya, akhirnya saya menyerah dan mencoba menerapkan metode menyapih dengan cinta. Terkenalnya adalah Weaning With Love. Pastinya sudah pada denger kan ya.
Dia Yang Datang dan Membawa Kepastian ~ hasek! Judulnya ih nggak kuku banget dah. Nggak tau juga kesambet setan mana, yang jelas bawaanya lagi pengen bahas tentang aku sama papa.
Kriteria Memilih Tas Sekolah A la Mama Intan ~ Buibu, suka gemes nggak sih lihat anak kecil pakai tas yang lucu gitu. Ah, aku juga begitu kalik. Apalagi jaman kecil dulu, keuntungan terpaut limabelas tahun sama mbak tuh dimanjain aneka macam barang salah satunya tas. Mbak paling suka beliin tas, mulai dari tas buat sekedar jalan-jalan bahkan beberapa kali mbak kasih hadiah aku tas sehabis terima rapor.
Asyiknya Mendongeng Bersama So Good Cerdik - Kebiasaan masa kecil dulu yang paling aku ingat dari sosok bapak adalah beliau kerap bercerita kepadaku. Mau legenda Malin Kundang, Baruklinting, bahkan cerita fiktif yang sarat makna. Kebiasaan itu beliau lakukan setelah aktifitas belajar setiap malam, barulah aku pergi tidur. So, I think bapak adalah seorang pendongeng yang hebat di rumah kami.