PAUD Bersama Mama ~ Beberapa waktu lalu mama pernah galau perkara menyekolahkan Intan di PAUD atau enggak. Dan keputusan kami memang belum menyekolahkan Intan. Bahkan keseharian Intan disaat mama dan papa ngajar, dia masih asik dengan ibu. Kalau diajak sekolah dia akan nangis. Jadi tugas mama masih terus sounding nih kalau tahun depan dia akan masuk TK.
"Mama, besok Intan ulang tahun nanti kadonya yang kuda koni ya ma!"
Rengekan pengikut setia mama sore tadi seperti itu. Tentang ulang tahun, Intan sudah lumayan ngerti dimana ada acara tiup lilin dan kado. Jauh hari juga mama bilang kalau Intan sebentar lagi ulang tahun. Satu momen dimana memperingati hari kelahiran dia di dunia.
Belum Sekolah, Emang Kenapa? ~ iya emang kenapa? Salah ya kalau anaknya belum sekolah? Duh... Kemarin sih mama sempet baper ya. Tapi memang harus masa bodoh banget sekarang sama omongan orang.
Belakangan ini mama sering banget dengerin celotehan Intan yang terkadang bikin dahi berkerut. Antara logis dan kadang nggak masuk akal banget, tapi kalau membaca tahapan perkembangan di usianya memang dia sedang dalam fase sering / senang berimajinasi.
Celoteh Intan edisi #6 sampai #10 ini sebenernya bisa dibilang sudah buanyak sekali. Setiap hari anaknya semakin kepo dengan segala keingin tahuannya.
Pengalaman anak sakit ketika lebaran~ ini kami alami disaat idul fitri kemarin loh. Eh sebelumnya minal aidzin wal faidzin ya... Mohon maaf lahir dan batin dari kami.
Nggak nyangka kalau momen hari raya kami harus dipusingkan dengan Intan yang demam dilanjut diare pas hari H. Demamnya bermula dari malam takbiran setelah dia ikut takbir keliling desa. Masih pakai kostum carnival dan heppy banget anaknya. Lah, malam kisaran jam 10 kok ada demam dan dia nggak bisa tidur loh.
Sedihnya adalah termometer lagi rusak. Jadi mama nggak bisa memantau ada di suhu berapa derajad. Yang jelas Intan terus mengigau dan nggak bisa tidur. "mama.. aku takut tuyul!" Gutu terus.
Ternyata disaat takbir keliling itu dia lihat ada anak kecil berdandan ala tuyul. Sempet nangis dan nggak tahunya kok sampai kepikiran gitu. Istilah orang tua sih Intan sawanen gitu. Tomtomen dan berakibat beko alias rewel.
Dan ya begitulah, hari pertama lebaran kami lalui dengan rengekan manja serta bolak-balik kamar mandi karena diare. Panas naik turun dan diare terus sehingga kami memutuskan untuk stay di rumah saja dan tidak silaturahmi ke saudara.
Khawatir Dehidrasi
Ya, intensitas BAB Intan cukup sering dengan kondisi encer. Panik lah! Setiap badan panas pasti akan mencret dia. Ada stok pisang di kulkas, mama paksa untuk tetap makan dan minum barang sedikit. Biar nggak lemes.
Cairan oralit juga mama siapkan, sampai memang menanti perkembangannya baru kami bawa ke klinik. Beruntungnya, diare reda setelah kami bawa Intan ke Mbah Murni. Dan bantuan oralit terus mama berikan ke Intan. Sedih... Berat badannlangsung anjlog 😭.
Jadi ya... Lebaran memang ada yang kurang untuk tahun ini. Meski begitu, kondisi kesehatan anak tetap prioritas utama. Beruntungnya saudara memahami kenapa kami hanya stay di rumah. Semoga drama sakit di hari raya tidak terulang lagi ya...
Nggak nyangka kalau momen hari raya kami harus dipusingkan dengan Intan yang demam dilanjut diare pas hari H. Demamnya bermula dari malam takbiran setelah dia ikut takbir keliling desa. Masih pakai kostum carnival dan heppy banget anaknya. Lah, malam kisaran jam 10 kok ada demam dan dia nggak bisa tidur loh.
Sedihnya adalah termometer lagi rusak. Jadi mama nggak bisa memantau ada di suhu berapa derajad. Yang jelas Intan terus mengigau dan nggak bisa tidur. "mama.. aku takut tuyul!" Gutu terus.
Ternyata disaat takbir keliling itu dia lihat ada anak kecil berdandan ala tuyul. Sempet nangis dan nggak tahunya kok sampai kepikiran gitu. Istilah orang tua sih Intan sawanen gitu. Tomtomen dan berakibat beko alias rewel.
Dan ya begitulah, hari pertama lebaran kami lalui dengan rengekan manja serta bolak-balik kamar mandi karena diare. Panas naik turun dan diare terus sehingga kami memutuskan untuk stay di rumah saja dan tidak silaturahmi ke saudara.
Khawatir Dehidrasi
Ya, intensitas BAB Intan cukup sering dengan kondisi encer. Panik lah! Setiap badan panas pasti akan mencret dia. Ada stok pisang di kulkas, mama paksa untuk tetap makan dan minum barang sedikit. Biar nggak lemes.
Cairan oralit juga mama siapkan, sampai memang menanti perkembangannya baru kami bawa ke klinik. Beruntungnya, diare reda setelah kami bawa Intan ke Mbah Murni. Dan bantuan oralit terus mama berikan ke Intan. Sedih... Berat badannlangsung anjlog 😭.
Jadi ya... Lebaran memang ada yang kurang untuk tahun ini. Meski begitu, kondisi kesehatan anak tetap prioritas utama. Beruntungnya saudara memahami kenapa kami hanya stay di rumah. Semoga drama sakit di hari raya tidak terulang lagi ya...
Disaat Lagi Seneng- Senengnya Sama Superhero ~ Buibu, kalau anak ceweknya suka sama superhero, dilarang ngga? Notabene superhero itu kan identik dengan anak laki-laki kan yah. Sebenarnya ini yang sedang dialami oleh si cantik Intan. Dia lagi seneng superhero entah batman, spiderman sampai superman.
arena bermain depan rumah ibu |
Bahagia Meski Tanpa Gadget ~ Untuk benar-benar steril dari gadget di era milenial sekarang ini menurut saya mustahil. Apalagi di rumah bisa dikatakan sinyal wifi 24 jam dari rumah sebelah, emak sama bapaknya juga pegang hp semua. Bahkan komputerpun akan menjadi senjata supaya dia lebih anteng di rumah. Ya... screening time nya memang harus benar-benar di koreksi lagi kalau Intan lagi di rumah.
Welcome 2019!! Akan ada cerita seru apa nih yang berkaitan dengan mislestone Intan, penambahan kosa kata, nambah usil apalagi dianya.
DIY RAINBOW CANDY ~ Jelas sih dari judulnya kelihatan. DIY atau Do It Yourself. Tumbenan banget ya Intan sama mama bikin kayak gitu. Sebenarnya juga nggak sengaja dan ini sudah lama banget. Tapi mama baru sempet aja nulis di blog.
Ceritanya memang kala itu Intan lagi seneng-senengnya tergoda permen apalagi yang warna-warni. Pad diajakin ke Luwes, dia minta tuh. Daripada nangis ya diturutin aja dulu. Padahal mama tahu, permen itu kandungan pewarna buatannya ngeri banget.
Di makan sih sama anaknya, cuma kok lama-lama kasihan aja gitu. Nggak kayak permen caca itu. Beda banget pokoknya, dan setiap kali selesai makan itu pewarnanya nempel banget di mulut.
Mau di buang juga sayang, di makan juga begitu banget. Ya sudah dibuat mainan aja sambil menikmati sore hari di teras rumah.
Simple kok, kalian siapkan saja :
🍬 Permen warna-warni
🍬 Piring
🍬 Air
Terus cara mainnya gimana?
Gampang!! Susun aja permen warna-warni itu di pinggiran piring. Usahakan selang-seling warnanya supaya nanti bisa bagus pelangi yang dihasilkan.
Kemudian tuangkan sedikit air di tengah-tengah piring yang sudah dikelilingi oleh permen itu tadi. Tunggu deh, nanti warnanya akan kelihatan.
Mainan seperti ini ada faedahnya nggak sih?
Jelas ada donk bunda. Ini sepanjang pengamatan mama ke Intan ya. Yang terlihat adalah:
1. Dia bisa lebih anteng. Karena biasanya dia akan aktif lari sana-sini. Antengnya karena dia diberi tugas membantu menyusun permen dalam piring.
2. Melatih daya konsentrasi anak. Jadi fikiran anak terfokus untuk menyusun permen itu.
3. Belajar mengenal warna meskipun dia tetap beranggapan bahwa warna yang ada adalah kuning semua. Grrrrrreee.
4. Melatih gerak motorik halus lewat proses mengambil permen lalu meletakkannya di piring. Semacam montesory gitu sih ya. Jadi dia juga belajar mengenal tekstur permennya.
5. Menambah kosa kata intan. Kami melakukan kegiatan ini saat dia masih berusia 2 tahun. Jadi kosa katanya nggak jauh dari pengenalan warna gitu deh.
Gampil bukan bikin DIY Rainbow Candy. Modalnya cukup beli permen aja sih. Mama keluarin kocek 4000 aja udah dapet satu ons permen warna-warni. Hihihi. Simak juga keseruannya di vlog ini ya. Selamat mencoba!!!
Drama itu Bernama Menyapih #1 ~ Sebenarnya sudah berselang dua bulan ini aku berusaha menyapih Intan. Rengekan cukup lama mengingat menjelang usia 2 tahun, papanya belum menghendaki anaknya untuk disapih. "tambah enam bulan lagi ya ma..." tandasnya. Dan benar saja, pas di hari wetonnya dia berusia dua tahu enam bulan, papa menepati janji itu.
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!
Punya anak cewe itu kalau pas lagi di mall, pasar ataupun market memang harus kuat iman. Coba lihat, baju yang dipajang di rak display atau manequin terlebih yang cewe pasti lucu. Atau segala model baju yang lagi hits juga buat anak cewek nggak mau ketinggalan. Belum lagi kalau melintas di outlet Strawberry atau display akeseoris rambut. Ini segala macam kunciran warna-warni, bando dari yang minimalis sampe kuping miki juga ada.
Kok Intan udah ceriwis ? ~ Lah... Ya gimana, memang kenyataannya begitu. Banyak sih yang bilang baru umur 2 tahun 5 bulan, tapi udah ceriwis banget. Soal babling sih memang dari usia dua bulanan udah ada ocehan khas bayi gitu sih. Selebihnya ya memang baik aku ataupun papanya sebisa mungkin ngajakin dia komunikasi.
Jauh sebelum menikah dan punya anak, membayangkan untuk membawa anak ke tempat kerja itu... SAMA SEKALI NGGAK ADA. Karena begini, dulu aku sering ikut bapak ke sekolah dan ya gitu deh. Bapak merasa aku justru merepotkan. Yang minta jajan lah, ngajak pulang lah, atau aku yang menghilang gegara main di tetangga sekolah. Haha...
Usia 11 bulan mama sempet ribut sama papa gara-gara keseringan nyuguhin Intan lagu berbahasa Inggris. Bukan apa sih ya, karena video klip dan lagunya easy listening dan lucuk. Jadi kan mama gemez banget buat nggak dengerin. Eh lha kok Intan malah jadi suka. Ya sudah, rutin donk buat dengerin.
Drama Pagi Sebelum Berangkat Sekolah ~ punya anak dengan level kerewelan yang bisa dibilang jarang tuh bikin bahagia. Tapi kalau lagi kumat, senam adrenalin ibu itu memang luar biasa ya.
Memilih diapers? Sebenernya sih dulu belum
kepikiran buat nyiapin diapers untuk newborn. Jadi aku sama papanya Cuma nyiapin
popok aja. Tapi ternyata ketika di rumah sakit dan Intan masih diurusi sama
perawat untuk mandi dan sebagainya, kaget sih. Lha kok dipakaiin pospak gitu. Begitu
pulang ke rumah aku sama suami memang nggak pakaiin pospak baik siang atau
malam, jadi ya rela begadang buat gantiin popok deh.