Tidak Apa-Apa Jika Semua Berjalan Begitu Pelan

By Intania Kirana - Januari 23, 2024

Tidak Apa-Apa Jika Semua Berjalan Begitu Lambat ~ Tidak, mama Intan Mutiara tidak sedang menyemangati diri atau permisif dengan ritme yang setahunan ini berjalan lambat. Melainkan memang benar-benar berada pada fase "ya sudahlah jika memang harus pelan atau lambat!". Karena jujur saja rasanya capek mengejar terus. 


Apa sih mah yang dikejar? Ya nggak tahu juga, sih. Tapi memang ada masa di mana semuanya terasa harus segera diwujudkan. Apalagi melihat beberapa pencapaian orang lain yang sekiranya kok jika dia bisa kenapa aku harus nggak bisa? Dan ujung-ujungnya adalah saya menjalani hari demi hari ya begitu saja. Tanpa ada kesadaran penuh membersamai anak-anak, senewen dengan suami terus menerus, dan pada akhirnya saya ngoyo dan berimbas ke tubuh dan kondisi mental, 

Beruntungnya pendamping hidup mama memang modelnya yang slow. Jika dulu beliau selalu bilang "santai aja to, nggak usah grusa-gursu" dan berujung pada berantem. Sekarang, saya mencoba mengikuti ritmenya dan tentunya butuh penyesuaian yang cukup strugling, bunda. Namun, hubungan kami justru semakin solid dan lebih memahami satu sama lain. 

Terkadang hidup memang teramat sebecanda itu. Namun dengan lebih menyadari hari ini, saya justru semakin menikmati terutama waktu yang saya habiskan bersama anak-anak ditengah kesibukan mengajar. Sebisa mungkin di rumah saya tidak membawa tugas sekolah untuk bisa membersamai Intan dan Mutiara dan menikmati tumbuh kembangnya setiap waktu. Bahkan rejeki hadir di tengah keluarga kami dan saat ini kami menanti kelahiran anak ketiga kami. Sungguh, belajar menikmati dan menjalani hari dengan kesadaran penuh ternyata membuat saya banyak bersyukur. 

Dan nggak masalah jika masih bisa naik motor selagi yang lain sudah memakai mobil sendiri. 

Nggak masalah jika yang lainnya sudah naik kariernya menjadi kepala sekolah sementara saya harus menikmati masa kehamilan ini.

Nggak papa kalau masih asyik di rumah saja sementara yang lainnya sudah memenuhi booked list travelingnya. 

Nggak masalah jika outfit nggak up to date selagi kebutuhan anak-anak tercukupi.

Bahkan nggak masalah jika dalam menjalani kehidupan kami terasa begitu perlahan. Selagi kita bersama, saling sayang, saling mendukung satu sama lain dan yang pasti pada akhirnya perjalanan akan membawa kita ke tujuan yang sudah dimanifestasikan. 

Hingga pada akhirnya sesuatu yang saya dan papa sadari adalah Bahwa hidup adalah sebuah seni untuk menikmati SABAR dan SYUKUR.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments