Ma, Kok Dulu Aku Lahir Lewat Perut?

By Intania Kirana - April 09, 2020

Ma, Kok Dulu Aku Lahir Lewat Perut? ~ Sebuah pertanyaan yang dua malam lalu dia tanyakan sebelum tidur. Awal mula muncul pertanyaan itu adalah saat dia melihat bekas sayatan operasi sesar. Proses melahirkan Intan dulu memang melalui operasi sesar, dimana bekasnya sering dia lihat bahkan sering dia pegang. 


Risih sih idak, melainkan dia dengan sendirinya bertanya "Kok aku lewat sini, ma?". Hemm... sebuah pertanyaan yang membutuhkan waktu bagi saya untuk menjelaskan ke dia supaya dia mengerti. 


Sebelum muncul pertanyaan itu juga beberapa kali saat kami main hp bersama, ada sekilas video ilustrasi melahirkan melalui operasi sesar. Meski ilustrasi ternyata saya juga agak gimana gitu. Ngeri juga ya. Hahaha. 


Nah kiranya saya menjawab pertanyaa dia malam itu seperti ini. "Dulu adek ada di perut mama tetapi kepala adek masih disini. (Sambil menunjukkan perut bagian atas). Nah bu dokter bilang, cara bayi keluar dari perut itu lewat sini (sambil menunjuk area vagina). Kalau Intan lewat sini (nunjuk bekas sayatan) karena kepala adek masih diatas dan air yang buat berenang di perut mama udah mau habis. Jadi bu dokter harus bantuin Intan keluar lebih cepat dan aman dengan cara perut mama disobek". 


Mengertikah dia buibu? Respon dia sih tersenyum lalu memeluk saya. Kemudia dia bertanya lagi apakah sakit? Ya jawab aja sakit. Kenyataannya memang begitu. Hahahaha. 


Alasan mengapa lahiran dengan Sectio Caesar

Tanggal melahirkan memang maju sepuluh hari dari HPL. Saat kontrol bulan ke sembilan, saat itulah saya diharuskan rawat inap karena ketuban yang sudah hampir habis. Memang saya tidak merasa ganjal dengan ketuban pecah diri hanya saja intensitas buang air kecil menjadi lebih sering. 

Ditambah lagi dengan posisi janin sungsang menjadi salah satu faktor penentu juga untuk melahirkan melalui jalan SC. Dokter menyarankan tersebut karena tidak ingin mengambil resiko berbahaya bagi ibu dan janin. 

Baik melahirkan normal ataupun SC, seorang wanita tentu bertaruh nyawa untuk melahirkan sang buah hati. Maka tak elok rasanya jika perbedaan proses melahirkan menjadi topik yang diperdebatkan.


Terlepas dari itu, seru juga ya menerima pertanyaan anak yang menantang. Besok, Intan akan bertanya apa lagi ya? 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments