Dunia Anak, Dunia Penuh Canda

By Intania Kirana - Januari 26, 2020

Anak-anak adalah guru terbaik kehidupan bagi saya. Dari anak-anak, saya belajar cinta yang tulus, memaafkan dengan sepenuh hati, tidak memendam dendam dan benci, menyukai keberagaman, dan kepolosan yang selalu membawa hal indah tiap harinya. Dunia anak itu adalah Dunia Penuh Canda, tapi terkadang sebagai orang dewasa kita merampas kebahagiaan anak yang tanpa disadari melukai hati mereka. 



Itulah mengapa dalam keseharian, saya, papa dan ibu yang membantu mengasug Intan berkomitmen untuk biarkan saja dia tumbuh natural dan dekat dengan alam. Bermain dengan teman sebaya atau diatasnya, menangis saat terjatuh, berselisih paham lalu baikan lagi. Karena sejatinya pembelajaran seperti itu yang lebih baik ketimbang sekedar nasehat. Tentunya tetap ada arahan kami dimana membantu dia membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik. 

Lewat anak pula, saya belajar bahwa ide mereka itu bisa menjadi satu ajang kebahagiaan tersendiri. Seperti siang tadi, saya asik berada di dalam rumah dan sekedar rebahan saja di kursi tamu. Sementara anak-anak sedang asik bermain di halaman depan. Mereka yang hanya bertiga, rasanya tertawa seperti bersepuluh. Renyah banget!!!. 

Saya penasaran apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan. Ternyata, mereka asyik bermain sepeda sambil menarik Intan duduk di atas skate board berlapis bantal. Penampakannya seperti ini : 

Adegan 1: Dua sepeda di depan dengan seutas tali rafia tersambung dengan rangka sepeda samping. Kemudian satu tali memanjang tersambung dengan skateboard bagian depan. Boneka duduk diatas skate board tanpa ditali. 

Sepeda mulai jalan berbarengan sementara adek siap-siap ikut bergerak diatas skateboard. Alih-alih ikut bergerak yang ada hanya skateboard yang jalan sementara adik terjatuh beralaskan boneka. Tertawalah mereka bertiga!! 🤣


Adegan 2 : Mbak Hafi mengikat boneka ke badan skateboard dengan maksud boneka lebih aman dan tidak mudah jatuh. Kemudia mereka memberi aba-aba untuk segera mengayuh sepeda dan adek bersiap di belakang menjaga keseimbangan. 

Benar saja, adek melaju seiring ayuhan sepeda. Selain melaju adek juga harus menjaga badan supaya tetap seimbang dan tidak jatuh. Hanya saja adek masih kesulitan untuk membelokan papa skateboard. 

Dan mereka berhasil!!! 

Permainan mereka sederhana, skateboard punya mas daffa waktu masih SD, boneka punya mbak fida, sepeda punya sendiri. Tapi ternyata bikin mereka bahagia. Juga ada hal yang saya lihat disini sebagai sarana mereka belajar seperti :

1. Pemecahan masalah : ini ditemui ketika yang meluncur hanya papan skateboard saja sementara boneka dan Intan tetap di tempat. Mbak Hafi dan Keisha berunding bagaimana caranya supaya adek bisa ikut meluncur, dan dapatlah jawaban dengan cara di tali.

2. Kompromi: mendengarkan mereka berdebat sih sering ya. Biasanya mereka ngeyel satu sama lain hingga salah satu ada yang menyadari bahwa apa yang mereka debatkan itu harus segera mendapat solusi. Kalau sudah mentok akan minta tolong orang dewasa yang ada di dekat mereka.

3. Berkreasi denga permainan yang ada : nggak tahu juga ide siapa yang menulai. Yang pasti mereka bermain tanpa ada yang menyuruh. Tau-tau sudah terancang seperti itu dengan alat yang ada.

4. Toleransi : si adek belom bisa sepeda roda dua, sementara kedua mbaknya sudah bisa. Dengan begitu adek yang harus duduk di belakang dimana secara tenaga adek jelas diuntungkan. Hahaha.

Yang saya lakukan sebagai orang tua :
1. Mengapresiasi kegiatan mereka karena menurut saya sih ini kreatif ya.. hahaha

2. Mengabadikan momen mereka asik bermain. Hari gini... Apa sih yang nggak dikit-dikit di foto atau di videoin.hahhaa.

3. Mendampingi mereka dan sesekali memberi peringatan untuk lebih berhati-hati.

4. Kalau ditanya untuk memberikan solusi dari masalah yang mereka temui,saya baru akan menjawab. Sebelumnya cukup diamati dulu sejauh mana mereka bisa menemukan solusinya.

5. Diam-diam saya juga kepengen ikutan duduk di papan skateboard itu loh. Huahahahaha.


Jadi, mari kita lihat keseruan dunia penuh canda mereka. Rasanya dengan memberikan kebebasan untuk berkreasi dalam bermain akan memberikan kenangan indah masa kecil mereka. Besok, adek Intan main apa lagi ya?? Coba deh cek keseruan mainan tadi di video ini...


  • Share:

You Might Also Like

0 comments