Jadi
gini, sedikit mau cerita pengalaman jaman kecil mamak yang dibilang gokil ye. Bapakku
alias mbah koko nya Intan tuh sosok yang perfect bingit soal penampilan. Terlebih
kalau dandanin aku sebelum berangkat sekolah. Kok bukan ibu? ibu mah bagian rambut.
Kalau bapak kadang rambut dan bahkan seringnya bedakin. Jadi jangan ditanya
gimana hasil dandanan bapak ya. tau kan bedak merk Spalding yang wanginya awet
sampai sore, kemasannya putih dan tutupnya merah macam pentholan lolipop itu lah
ya. harganya di eraku sekitar 8500 rupiah, seus. Sekarang? Entah aku kok jarang
menemukan bedak legend yang menemani masa kecilku.
Ternyata
hidup di jaman yang serba canggih dan serba gampang itu gak selamanya memudahkan
manusia juga ya. Terlebih dalam sebuah idealisme pola asuh. Saya termasuk dalam
orang yang lumayan kecanduan hp. Dikit-dikit hp dan nggak mau kalau saya harus
mengesampingkan anak karena hp. Jujur, itu susah tapi saya harus bisa. Dan saya
sendiri nggak mau untuk nantinya Intan kecanduan gadget seperti saya.
“Intan sengaja kamu kondisikan buat jadi seorang kutu
buku ya mak? Kok kamu sering share foto dia lagi asyik baca buku?”
Jadi,
aku itu semacam phobia sama Intan dan
lingkungan sekitarnya. Katakanlah yang paling dekat adalah keluarga. Tau donk
ya kalau perkembangan teknologi itu melejit banget. Satu hal yang membedakan
masa kecilku sama era Intan sekarang adalah anak kecil udah sangu gadget kemana-mana. Terlebih bagi mereka
para anak yang memang sengaja difasilitasi sama orang tuanya. Kalau Intan
memang biasa melihat aku sama papanya mainan hp. Jadi dia kadang minta semenjak
udah bisa minta.