Beko

By Intania Kirana - Agustus 01, 2016

Kali ini saya hadir dengan cerita dari si embul ginuk-ginuk Intan. Dua hari kemarin saya drop dan masuk angin, saya pikir ini hal yang wajar mengingat saya kurang istirahat dan tidur. Curiga sebenarnya dimana saat masuk angin itu saya lihat Intan nenenya gak sesegar dan sebanyak biasanya. Udah gitu dia keringetan banyak dan dingin bahkan sempat agak anget-anget badannya. Saya pikir itu hal wajar karena siang itu udara juga panas. Begitu sorenya dia mulai cranky, biasanya dia cranky kalau mau bobok aja. Tapi ini warbiyasak sekalih sampai saya bingung harus gimana, si papa sampai ijin buat gak berangkat ngelesin dan si mbah juga turun tangan.


Seperti biasa selalu diawali dengan “kamu kui habis maem opo, pergi kemana, bawa sawanan gunting dan peniti opo ora, and the bla and the bli…” huft…sabar! Sampai pada satu saat bapak bilang “ora taune putuku iki beko, genea ta nduk?” (gak pernah cucuku ini beko, kenapa to nduk?).  Then, bapak sama ibu menyuruh saya pergi ke dukun bayi yang masih sekampung dengan saya. Sampainya di rumah Mbah No ditanyalah Intan kenapa dan dipegang si Intan. Dipijit bagian pundaknya dan tangan Intan nangis kejer sampai saya benar-benar nggak tega. Jarang sekali si embot ini nangis seperti itu, dan kata Mbah No kalau Intan sedikit masuk angin dan bekonya berasal dari nenen saya. Mbah No juga pesan kalau saya harus bikin sawanan sebagai penolak sawan yang sewaktu-waktu memang bisa menyerang saya maupun Intan. Oke fine malam itu karena capek nangis Intan bobok pules sampai pagi, dan rewel lagi.

Saya tanya ke bapak apa Beko itu. Beko (berasal dari bahasa jawa) adalah istilah lain dari rewel dimana penyebabnya itu bermacam-macam seperti kena sawanan, ibunya banyak fikiran alias stress,si ibu capek atau bahkan lagi sakit, dan lain-lain. Kalau secara medis ada fase growth spurt dimana anak memasuki fase naik berat badan dan anak maunya nenen mamahnya terus (red: mbak echa).  Nah Beko versi Intan dia gak mau nenen, gimana saya nggak bingung coba kalau begitu. Secara kalau ngedot dia maunya pas saya gak dirumah. Sampai pagi tadi dia masih cranky tapi mulai sedikit mau nenen saya. Pengorbanan sekali giliran papahnya buat ijin gak sekolah karena saya udah ijin 2 hari.

Karena saya khawatir dengan kondisi Intan dan serba “nanti gimana..” akhirnya saya bawa lagi Intan ke Mbah Murni (mbah yang sering mijitin saya). Kali ini saya yang pertama kali dilihat dan dipegang sama Mbah Murni, langsung sasarannya adalah payudara saya. Begitu pegang langsung deh komen “lha sawanen akeh koyo ngene kok genduk ra bener kon beko sewengi” (lha sawanan banyak seperti ini kok genduk disuruh gak beko semalaman). Akhirnya dipijitlah saya biar dikata sawannya berkurang atau bahkan ilang, setelah itu giliran Intan yang dipijit biar gak rewel. Katanya Mbah Murni Intan memang kurang enak badannya. Dan setelah dipijit Intan Alhamdulillah gak cranky lagi, dan sekarang bubuk pules dia.


Percaya gak percaya memang kalau beko karena sawanen ini. Beda tempat mungkin beda kepercayaan, sebenarnya saya sendiri awalnya cuek. Ah… Intan gak beko kok, eh lhadalah….ngalamin sendiri jadi sekarang mending manut aja sama nasehat ortu. Disuruh bikin sawanan oke lah saya lakukan demi Intan. Mungkin ada saatnya anak rewel tapi jangan sampai rewel terus deh, kasihan. Semoga setelah saya mengusap dada saya dengan sawanan yang disarankan oleh Mbah No dan Mbah Murni, Intan bisa seger lagi nenennya. Aamiin….

  • Share:

You Might Also Like

0 comments