Drama itu Bernama Menyapih #1 ~ Sebenarnya sudah berselang dua bulan ini aku berusaha menyapih Intan. Rengekan cukup lama mengingat menjelang usia 2 tahun, papanya belum menghendaki anaknya untuk disapih. "tambah enam bulan lagi ya ma..." tandasnya. Dan benar saja, pas di hari wetonnya dia berusia dua tahu enam bulan, papa menepati janji itu.
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!
Punya anak cewe itu kalau pas lagi di mall, pasar ataupun market memang harus kuat iman. Coba lihat, baju yang dipajang di rak display atau manequin terlebih yang cewe pasti lucu. Atau segala model baju yang lagi hits juga buat anak cewek nggak mau ketinggalan. Belum lagi kalau melintas di outlet Strawberry atau display akeseoris rambut. Ini segala macam kunciran warna-warni, bando dari yang minimalis sampe kuping miki juga ada.
Saat nggak ada uang, otak itu pikirannya kemana-mana. Yang beli skincare lah, mau dibeliin sepatu lah, mau beli gamis buat yasinan lah. Padahal dompet kering kerontang. Kalian begitu ndak, sih? Apa memang aku aja yang ngalamin. Terus kalau ada dah ada duit, apa yang ada dipikiran lalu kemudian akan direalisasikan yang ada malah eman-eman. Iyaa... Aku banget itu. Jadi harus melalui pergulatan hebat dulu buat nambah koleksi sepatu maupun gincu.
![]() |
By: trover.com |
Tentang destinasi wisata yang diimpikan di Indonesia, sebenarnya wisthlist mama tuh banyak. Dari ujung barat sampe timur juga pengen dijabanin semua. Tapi, mungkin memang belum waktunya bisa seperti dik Erina dan dik Mara yang bisa asyik plesiran kesana kemari. Bahkan gini, sesekali merasa envy lho melihat mereka asyik eksplore keindahan wisata di Indonesia.