Jauh sebelum menikah dan punya anak, membayangkan untuk membawa anak ke tempat kerja itu... SAMA SEKALI NGGAK ADA. Karena begini, dulu aku sering ikut bapak ke sekolah dan ya gitu deh. Bapak merasa aku justru merepotkan. Yang minta jajan lah, ngajak pulang lah, atau aku yang menghilang gegara main di tetangga sekolah. Haha...
Dia Yang Datang dan Membawa Kepastian ~ hasek! Judulnya ih nggak kuku banget dah. Nggak tau juga kesambet setan mana, yang jelas bawaanya lagi pengen bahas tentang aku sama papa.
Kriteria Memilih Tas Sekolah A la Mama Intan ~ Buibu, suka gemes nggak sih lihat anak kecil pakai tas yang lucu gitu. Ah, aku juga begitu kalik. Apalagi jaman kecil dulu, keuntungan terpaut limabelas tahun sama mbak tuh dimanjain aneka macam barang salah satunya tas. Mbak paling suka beliin tas, mulai dari tas buat sekedar jalan-jalan bahkan beberapa kali mbak kasih hadiah aku tas sehabis terima rapor.
Memutuskan menjadi ibu pekerja itu artinya aku harus siap dengan segala konsekuensinya. Terlebih disaat aku tidak bisa 24 jam bersama anak. Bahkan kadang aku envy dengan fulltime mommy yang bisa seharian full bersama anak. Bisa ngurus anak, ngurus rumah, main sama anak, pokoknya pekerjaan mulia banget lah. Fokus untuk keluarga dan nggak terbagi dengan urusan pekerjaan lainnya. Bukan berarti nggak bersyukur, melainkan memang hidup selalu dihadapkan dengan pilihan kan? Sadar sih kebersamaan dengan Intan juga terbatas.