Mengajak Anak Ke Pantai Tanpa Cranky

By Intania Kirana - April 22, 2019

Mengajak Anak Ke Pantai Tanpa Cranky ~ Hai moms, jahatnya ya mama Intan membiarkan blog ini berdebu. Hahaha.. posting dulu yaaa kali ini pengalaman mama sama papa ngajak Intan ke Pantai. 


Sebenarnya bukan pengalaman pertama buat dia kena angin dan air pantai. Di usia 11 bulan kami mengajak dia ke Pantai Parangtristis. Hanya saja dia memang masih bisa in control so kalau lihat air ya main ombak tipis-tipis. 

Nah, liburan habis pemilu kemarin adalah momentum ketiga Intan main di pantai dan bisa berenang. Sebelumnya memang tanggal 3 April 2019 sudah diajak ke pantai. Cuma karena mama lagi sibuk akreditasi sekolah, jadi pikniknya nggak menikmati banget. Sebagai obat, papa ngajak ke pantai lagi tanggal 19 April kemarin. 

Takut nggak sih ngajak Intan ke pantai? Honestly, ada rasa was-was sebenarnya. Cuma malam sebelumnya saya sounding dan kasih tahu kalau kita akan pergi ke pantai. Feedbacknya dia bahagia dan nggak sabar buat main pasir dan air. 

Nah, pertimbangan memilih lokasi pantainya juga yang kids friendly juga dengan catatan harus SELALU DIAWASI dan DIDAMPINGI. Yang deket sih ya, Pantai Bandengan Jepara. Arena bermain anak banyak dan masih aman lah ya untuk ngajak batita. 

Bener deh, Intan nggak cranky selama kami ajak ke pantai. Cuma selama perjalanan berangkat aja dia nggak mau bobok. Ngecuwis aja sama pertanyaan dari mulutnya. Capek cint jawabnya, tapi nyenengin gitu. Haha. 

So, yang saya dan papa lakuin sebelum ke pantai supaya dia nggak cranky adalah : 

1. Good preparation dan sounding ke Intan
Dalam artian disini lebih mempersiapkan Intan lebih dulu bahwa "besok kita main pasir dan air pantai". Dengan maksud dia akan excited dan adaptasi dengan lingkungan barunya nggak susah-susah amat. Kadang, dia susah beradaptasi dengan lingkungan baru. 


2. Membawa baju ganti

Ini wajib karena akan main air dan sudah pasti memang butuh ganti baju. Angin pantai selalu bikin lengket dan lepek. Jadi baju ganti ini memang baju buat kami bertiga. Ditambah baju renang gemesnya Intan. 😍


3. Beri Kesempatan Anak Untuk membawa mainannya


Mama amazing ketika dia tau-tau menukuntempat mainannya dan memasukkannya ke tas kecil. Dia milih sendiri, dimasukin tas sendiri dan dibawa sendiri. Sampai mobil dia memastikan mainan terbawa dan akan dia pakai untuk bermain di pinggir pantai. Benar saja, keberadaan mainan itu bikin dia anteng karena asyik bermain pasir. 


4. Sediakan Obat-obatan 
Urusan obat memang lebih untuk saya dan bapakknya. Untuk Intan saya membawa minyak telon atau minyak kayu putih dan memastikan dia selalu hangat setelah bermain air. 


5. Cemilan kesukaan 
Intan rese kalau lapar, dia akan cranky bahkan bisa menjadi tantrum kalau perutnya kosong. Cemilan kesukaan saya siapkan lengkap dengan susu dan air putih. Atau kalau perlu bawa bekal dengan menu favorit, lumayan kan irit ga jajan di lokasi wisat. 


6. Biarkan anak bereksplorasi
Ini adalah kesempatan bagi saya dan papanya untuk membiarkan dia mengenal lingkungan sekitar. Biarkan dia bermain kotor-kotoran dengan pasir pantai, saya biarkan dia bermain dengan ombak dan saya ajak sekalian dia naik perahu. Dengan mengeksplore dia belajar, merekam dan bahagia dengan apa yang dia lakukan bersama saya dan papa. 

Alhamdulillah memang dia kooperatif dan bahagia sekali. Memang dasarnya suka main air jadi betah dia berendam di "air garam" (katanya). 

Pengalaman seru buat dia memang bisa jadi bahan pancingan saya untuk mengajaknya bercerita. Seneng nggak main airnya? Tadi kenapa bisa masuk di air kepalanya? Air pantainya rasanya gimana? Kenapa bisa asin? Hahaha.. seru banget denger cerita dan jawabannya. 


  • Share:

You Might Also Like

0 comments