Intan Kangen Bu Warni

By Intania Kirana - Februari 17, 2022

Halo!! Blog Intan kembali lagi setelah sekian lama dianggurin. Jadi, mengawali tulisan di blog ini, mama akan bercerita tentang Intan yang beberapa hari ini dia menanyakan kabar bu Warni. Guru TK Intan saat dia di kelas A1. 

Kangen, guru, guru tk
Berbalas WA dgn bu warni



Mama sih awalnya hanya menganggap dia sekedar menanyakan saja setiap kali pulang sekolah. Kemana Bu Warni kok ngga pernah kelihatan di sekolah. Bu Warni masih kerja atau enggak, bahkan Intan memastikan berkali-kali dengan pertanyaan "mama, Bu Warni belum meninggal kan?"


Kaget juga dengan pertanyaan dia sebenarnya, namun saya tetap menanggapinya dengan hangat karena anak ini keponya luar biasa. Sampai tadi sebelum dia tidur, dia menanyakan nomor WA Bu Warni apakah masih disimpan atau tidak. 


Disini saya menyimpulkan kalau Intan memang beneran kangen dengan Bu Warni. Maka dari itu, mama memberikan kesempatan dia untuk saling bertanya kabar melalui voice note. Dan lihatlah ekspresi Intan melalui foto ini. 


Jujur, hati mama berdesir haru dan bangga bahwa dia masih mengingat bu gurunya ini. Setiap voice note yang dia kirim, selalu ada senyum sambil bertatap mata dengan mama. Bahkan Intan sangat posesif hp nggak boleh diminta karena menunggu jawaban dari Bu Warni. 


Duh... lucu ya kalau lihat anak kecil lagi kangen-kangenan gitu. Xixixixi.

Memberi Kesempatan Kepada Anak Untuk Mengutarakan Perasaan

Iya, saya sedang berusaha memfasilitasi Intan untuk meluapkan rasa kangennya ini. Meski jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Secara etika memang kurang pas karena sudah masuk jam istirahat, namun bu Warni merespon dengan sangat hangat setiap pertanyaan Intan di WA. 


Bahkan saya melihat tatapan bahagia Intan bisa bercakap-cakap dengan bu gurunya yang sangat sabar itu. Sesekali saya menguping Intan mengatakan perasaan dia selama bersekolah dari ketika diajak Bu Warni sampai berganti guru di kelas B2. 


Memberinya kesempatan barang sepuluh menit memang ternyata bisa membuat Intan bahagia. Percakapan mereka berakhir dengan Intan berpamitan tidur dan ajakan dari bu Warni untuk bertemu di lain kesempatan. Ah... benar-benar pemandangan manis malam ini. 


Sudut Pandang Mama sebagai Seorang Guru

Hmm.... gimana ya, saya memang bisa dibilang kok jarang sekali mendoktrin dia harus begini-begitu ke orang lain. Ya sesekali melalui dialog saya berusaha menyelipkan pesan untuk menghormati orang lain dan pesan-pesan orang tua ke anak pada umumnya. 


Kalau saya memposisikan diri sebagai guru dan ada murid yang masih mengirimkan pesan WA dan menanyakan kabar, tentu ada perasaan senang yang memang tidak bisa digambarkan. Hm.. Istilahnya saya bahagia ketika masih diingat sebagai guru yang pernah mengajarnya. 


Bener deh, kebahagiaan seorang guru kepada murid bukan menyoal hadiah yang mereka berikan tetapi ketika mereka mengingat kita. Ya mengingat orangnya, sosoknya, nasehat-nasehat yang pernah diberikan atau bahkan perlakuan yang membekas di hati. 


Ya pokoknya malam ini mama ikut merasakan kebahagiaan dengan manisnya si Intan dan Bu Warni. Bener ya, menjadi orang tua itu meski susah tetapi banyak sekali kejutannya. Besok, ada keseruan apalagi ya? xixixi. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments