REVIEW JUJUR ORAL-B TOOTHBRUSH STAGE 1 ~ Umur berapa sih buibu ngenalin kebiasaan gosok gigi ke anak? kalau aku sih sekitar usia setahunan sudah mulai mengenalkan Intan dengan sikat dan pasta gigi. Semenjak tumbuh gigi, biasanya saya menggosok giginya yang masih sebiji dua biji cuma dengan jari telunjuk di gosok-gosokin begitu. Tetapi, bayik kicik semakin hari seiring berjalannya waktu giginya makin bertambah. Bukannya mau meringis malah gigi kecilnya itu gigitin jari yang niatnya mau dibersihkan gitu.
Drama itu Bernama Menyapih #1 ~ Sebenarnya sudah berselang dua bulan ini aku berusaha menyapih Intan. Rengekan cukup lama mengingat menjelang usia 2 tahun, papanya belum menghendaki anaknya untuk disapih. "tambah enam bulan lagi ya ma..." tandasnya. Dan benar saja, pas di hari wetonnya dia berusia dua tahu enam bulan, papa menepati janji itu.
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!
Ma.. ayo Intan di sapih.
Kalimat pembuka pagi itu. Oke lah kupikir disapih dengan cinta. Tapi ternyata, papa menghendaki untuk dibawa ke dukun bayi bersama dengan telur dua butir. Ada semacam perdebatan agak sengit. Telur yang dibawa kalau versi papa harus matang. Sementara aku tanya mbak yang sebelumnya sudah melakukan penyapihan, membawa telur mentah nggak masalah. Hahaha...
Begitu sampai di mbah dukun bayinya aku kena semprot!!! Wkwkwkwkwk.
Metodenya adalah metode whus..whus. pesan si mbah sih kali aja berhasil ya, lha wong telur mentah. Wkwkwkwk. Dan sehabis memakan telur ayam jawa itu, papanya yang sibuk dengan segala cara untuk menidurkan Intan. Diajak naik motor lah, nonton youtube lah, digendong lah hanya demi Intan lupa dengan nenen.
Aku? Hehe... Jangan ditanya. Meskipun aku ingin banget menyapih, tapi melihat tangisan Intan aku malah ikut nangis. Nggak tega mak nggak tega. Diwarnai cekcok juga sama papa nya gara-gara aku bersikeran kasih nenen lagi dan "menyapih nggak sejahat itu,pa!". Akibat nggak nenen, Intan jadi nggak tidur dan baru tertidur jam lima pagi. Padahal paginya aku harus pesta siaga. Begadang donk ya...
Dan besoknya begitu Intan bangun, melihat wajahnya merengek seperti itu dan nangis terus akhirnya ya sudah deh.... Kasih nenen aja dia. Hahaha.. sambil terus nyari cara bagaimana menyapih tanpa harus menyakiti.
Dan..babak pertama menyapih Intan adalah..... ZONK!!!